Apakah Angin Duduk Tergolong Penyakit Berbahaya?

Semboyan Indonesia, Bhinneka Tunggal Ika, mencirikan bahwa negara ini kaya akan budaya, dan aneka ragam bahasa daerahnya. Percaya atau tidak, saking beragamnya, nama penyakit di suatu daerah dengan daerah lain akan berbeda. Bagitu juga dengan definisi yang mereka tanamkan pada sebuah penyakit. Contohnya dalah penyakit angin duduk. Beberapa daerah menyatakan bahwa angin duduk adalah masuk angin yang berat. Sebetulnya, angin duduk merupakan angina, atau heart attack (serangan jantung).

Angin duduk merupakan penyakit yang berasal dari pola hidup yang kurang sehat (seperti, sering begadang, pola tidur yang tidak baik, merokok, pola makan, konsumsi alkohol, dan lainnya). Angin duduk adalah kerusakan jaringan otot jantung akibat sumbatan pada pembuluh darah jantung sehingga suplai darah ke jantung terganggu yang dapat menyebabkan rasa nyeri dan sesak (ketika sumbatan ini berlangsung selama 20 – 40 menit), kematian otot jantung yang menetap hingga 6 – 8 jam sejak serangan pertama, dan jaringan otot akan menjadi jaringan parut.

Angin duduk atau serangan jantung terjadi perlahan, dan cenderung tidak memberikan isyarat penyakitnya. Lalu, apakah angin duduk memiliki gajala, jawabannya adalah “iya, angin duduk memiliki gejala”. Gejalanya adalah :

  • Terjadi pelan-pelan dengan perasaan tidak enak dan sakit ringan, beberapa orang tidak merasa yakin ada masalah kesehatan yang dia rasakan dan membiarkannya beberapa waktu sehingga tidak menghubungi petugas medis.
  • Perasaan tidak enak di daerah tengah dada, lengan kiri, bahu belakang dalam beberapa menit yang hilang timbul.
  • Nyeri dirasakan seperti tertekan, dan tidak berkurang dengan perubahan posisi/ gerakan nafas.
  • Rasa sesak disertai sakit atau tidak
  • Gejala lain :
    • Keringat dingin, mual-mual/muntah atau berkunang-kunang.
    • Rasa malas,”tidak enak badan”
    • Umumnya gejala sakit/nyeri tidak tampak pada penderita Diabetes Mellitus

Pemahaman diatas mengajari kita agar tidak menyepelehkan penyakit, atau mengindahkan rasa sakit. Selain itu, ada baiknya jika kita melakukan perubahan perilaku untuk mencegah terjadinya penyakit angin duduk tersebut. Berikut adalah langkah dalam perilaku pencegahan penyakit angin duduk :

  • Memulai gerakan masyarakat sehat, seperti rutin berolahraga dan menerapkan gizi seimbang (perbanyak sayuran, tinggi serat, dan lakukan Diet Low Cholesterol (< 200 mg/hari) Lemak jenuh (< 7% total kalori), Turunkan LDL (Statin ( <100 mg/dl)) dan naikkan HDL ( 35 mg/dl), serta Diet tinggi asam lemak omega-3 (ikan atau minyak ikan))
  • Menghindari dan / atau menghilangkan faktor resiko (Berhenti merokok, Kurangi berat badan bila overweight, Kendalikan gula darah, Kontrol tekanan darah)
  • Konsumsi obat jika diperlukan dan sesuai indikasi dokter

 

Penulis : Citra Denali, S.KM, M.Kes.

Sumber : HSSE – OH-IH Team, Pertamina PHE ONWJ. Dokumen Presentasi. 2016.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top