Semangat pagi kawan. Bagaimana kabarnya?
Semoga kawan semua dalam keadaan sehat dan bahagia, aamiin.
Kawan, pastinya pernah menjumpai alpukat kan?. Namun tidak semua mengetahui bentuk empedu yang ada di dalam tubuh kita. Konon infonya, empedu memiliki bentuk yang mirip dengan alpukat. Empedu, atau lebih tepatnya kandung empedu merupakan kantong berbentuk alpukat yang terletak tepat dibawah lobus kanan hati. Seperti gambar di bawah ini, kandung empedu berwara hijau, dan dekat dengan hati.
Kandung empedu menghasilkan cairan yang memiliki fungsi mencerna lemak (termasuk didalamnya adalah koleterol). Secara normal kandung empedu akan melepaskan cairan empedu ke usus kecil. Namun ketika cairan ini membatu, maka proses normal untuk mencerna lemak akan terganggu, sehingga munculah gejala batu empedu.
Penyakit batu empedu (gallstone) terjadi karena adanya ketidakseimbangan antara kolesterol dan senyawa kimia dalam cairan tersebut. Keberadaan batu empedu di dalam kantung (berukuran besar maupun kecil) sering tidak menimbulkan gejala. Namun jika dibiarkan akan mengakibatkan komplikasi, seperti peradangan di dalam kantung. Keadaan ini biasanya akan menimbulkan rasa sakit pada penderitanya.
Batu empedu merupakan gabungan dari beberapa unsur yang membentuk suatu material mirip batu yang dapat ditemukan dalam kandung empedu (kolesistolitiasis), atau di dalam saluran empedu (koledokolitiasis) atau pada keduanya. Sebelum unsur tersebut membatu, umumnya akan berbentuk lumpur (di dalam kandung empedu).
Menurut dokter spesialis bedah (dr. Vetty Uli Roida Silaban, Sp.B) pada tayangan Talkshow Dunia Sehat : “Bahaya Batu Empedu”, batu empedu terjadi karena banyak hal. Beliau menjelaskan dua penyebab utama terjadinya batu empedu.
Pertama adalah ketidakseimbangan antara kolesterol, bilirubin, dan garam empedu. Biasanya masyarakat Indonesia suka sekali dengan makanan yang berlemak, maka kolestrol terlalu banyak atau menonjol. Semakin tinggi kadar kolesterol atau semakin rendah kandungan garam empedu akan membuat keadaan didalam kandung empedu menjadi jenuh akan kolesterol (supersaturasi kolesterol). Selanjutnya akan membentuk lumpur atau batu empedu.
Kedua, faktor penyerapan kolesterol di dalam tubuh yang tidak berjalan sempurna. Hal ini biasa terjadi karena mengkonsumsi obat tertentu. Kolesterol yang tidak bisa diserap sempurna oleh pencernaan akan mengendap di dalam kandung empedu, sehingga masalah yang dijelaskan pada poin pertama akan terjadi (kelebihan kolestreol).
Beliau juga menambahkan informasi, bahwa batu empedu memiliki beberapa jenis, yaitu batu empedu kolestrol, batu empedu pigmen, dan campuran keduanya. Tentunya, batu empedu kolesterol diakibatkan oleh lebihnya kandungan kolesterol. Sedangkan Batu empedu pigmen, disebabkan karena empedu mengandung terlalu banyak bilirubin, yakni bahan kimia yang diproduksi untuk memecah sel darah merah.
Perbedaan lain dari mereka adalah batu empedu kolesterol sering tidak bisa dilihat saat pemeriksaan USG (atau samar) dan ukuran batu empedu kolesterol umumnya kecil-kecil (tidak beraturan dan mirp bentuk anggur) namun biasanya jumlah batu empedu kolesterol ini banyak. Berbeda dengan batu empedu pigmen itu akan terlihat jelas ketika dilakukan pemeriksaan USG (biasanya berwarna hitam atau coklat). Batu empedu pigmen bisa terjadi ketika seseorang sakit malaria. Sel darah merah akan rusak ketika seseorang sakit malaria, sehingga terjadi ketidakseimbangan bilirubin pada kandung empedu.
Menurut penelitian batu empedu akan menyerang golongan 5 F (females (perempuan memiliki kecenderungan lebih tinggi terkena batu empedu), fertile (kesuburan atau kepemilikan anak lebih dari satu), fat (penderita obesitas), forty (umur lebih dari 40 tahun), fair (orang kulit putih) dan family history (genetik). Pernyaataan ini memunculkan pertanyaan, mengapa perempuan lebih cenderung terkena batu empedu. Jawabannya adalah karena hormon estrogen. Kadar hormon estrogen yang terlalu tinggi dapat meningkatkan kadar kolesterol dan memperlambat pergerakan kantong empedu. Hal ini mempengaruhi kerja hormon estrogen yang seharusnya membantu empedu menghasilkan cairannya kembali. Dua hal inilah yang meningkatkan risiko perempuan membentuk batu empedu.
Pola hidup harus ditekankan pada pencegahan batu empedu ini, khususnya pada pola makan dan merutinkan olahraga atau aktivitas fisik. Bahan makan yang dianjurkan untuk mencegah batu empedu antara lain :
- Minyak zaitun, karena mengandung antioksidan tinggi dan kandungan asam yang dapat mencegah pembentukan batu empedu.
- Beras merah, karena memiliki kandungan zat mangan dan antioksidan yang bermanfaat mentralisir lemak yang masuk kedalam tubuh, serta mampu memecah kolesterol di dalam kandung empedu.
- Brokoli tidak mengandung lemak sama sekali, kandungan serat dan vitaminnya juga bagus untuk kesehatan tubuh.
- Yoghurt, merupakan makanan sumber kalori bagi tubuh. Yoghurt memiliki kandungan yang baik untuk penderita batu empedu, seperti kandungan protein, serat, antioksidan dan lemak tak jenuh. Mengkonsumsi yoghurt secara rutin dapat mencegah komplikasi akibat batu empedu.
- Lobak, terbukti secara ilmiah mampu menurunkan kadar kolesterol dan meningkatkan kadar HDL serta menurunkan kadar lipid dalam darah. Penelitian yang dilakukan Bioteknologi tahun 2012 menyatakan bahwa mengkonsumsi lobak terbukti meringankan gejala nyeri sakit batu empedu.
- Mentimun. Memiliki kandungan air yang bermanfaat untuk membersihkan racun pada hati. Mentimun juga kaya akan kandungan vitamin B yang baik untuk tubuh.
- Lemon mengandung vitamin C dan asam sitrat. Lemon dengan asam yang tinggi dapat menurunkan klasifikasi pada tubuh sehingga dapat melarutkan batu empedu yang ada.
- Tomat mengandung senyawan likopen yang berperan penting mengendalikan kesehatan organ fital seperti empedu.
Baik dan tidaknya hidup adalah pilihan. Mari kita banyak belajar dan mencari informasi yang tepat agar tidak salah dalam mengimplementasikan ilmu. Khususnya yang berkaitan dengan penerapan pola hidup agar terhindar dari penyakit batu empedu.