Terkena Wasir ? Panik Gak ? Panik Gak ?

Tiga kata yang umum dikenal masyarakat tentang penyakit ini, yaitu Wasir, Ambeien, atau Hemoroid. Siapapun dapat menderita Wasir/Ambeien/Hemoroid. Muda, tua, pria, dan atau wanita bisa terkena. Menurut penelitian, kejadian kesakitannya akan meningkat beriringan dengan bertambahnya usia kita, dan usia puncak dari penyakit ini antara 45 tahun hingga 65 tahun.

Hemoroid timbul pada daerah anus atau rektum. Anus dan rektum adalah bagian yang berbeda tentunya. Anus merupakan lubang yang terletak pada ujung saluran pencernaan dimana limbah berupa tinja keluar dari dalam tubuh. Rektum adalah bagian dari saluran pencernaan, terletak di atas anus, dimana tinja disimpan sebelum dikeluarkan dari tubuh melalui anus.

Menurut dosen Fakultas Kedokteran Univ. Islam Sultan Agung, Moch. Agus Suprijono, hemoroid merupakan gangguan sirkulasi darah akibat pelebaran jaringan arteri vena yang berfungsi sebagai katup di saluran anus (jaringan ini dikenal dengan plexus hemorroidalis). Hemoroid dibedakan menjadi dua, yaitu hemorrhoid interna dan hemorrhoid eksterna yang pembagiannya berdasarkan letak plexus hemorroidalis yang terkena.

Gambar Hemorrhoid Interna

Berdasarkan gejala yang terjadi, terdapat empat tingkat hemorrhoid interna, yaitu;

Tingkat I          :  perdarahan paska defekasi (buang air besar) dan pada anoskopi terlihat permukaan dari benjolan hemorrhoid.

Tingkat II         : perdarahan atau tanpa perdarahan, tetapi sesudah defekasi (buang air besar) terjadi prolaps hemorrhoid yang dapat masuk sendiri. (prolaps adalah keluarnya bagian tubuh)

Tingkat III        : perdarahan atau tanpa perdarahan sesudah defekasi (buang air besar) dengan prolaps hemorrhoid yang tidak dapat masuk sendiri, harus didorong dengan jari.

Tingkat IV        : hemorrhoid yang terjepit dan sesudah reposisi akan keluar lagi.

Gambar Hemorrhoid Eksterna

Hemorrhoid eksterna merupakan plexus hemorroidalis yang membengkak. Biasanya akan keluar ketika kita mengejan, namun bisa dimasukkan kembali. Jika terasa nyeri saat perabaan, maka dimungkinkan hemoroid tersebut disertai dengan infeksi atau luka. Hemoroid sering kali tidak memiliki gejala. Kita akan tahu jika mengalami hemoroid adalah ketika terjadi prolaps hemorrhoid, dan atau ketika terjadi perdarahan ketika buang air besar.

Hemorrhoid yang dibiarkan, akan menonjol secara perlahan-lahan. Mula-mula penonjolan hanya terjadi sewaktu buang air besar dan dapat masuk sendiri dengan spontan. Namun lama-kelamaan penonjolan itu tidak dapat masuk ke anus dengan sendirinya sehingga harus dimasukkan dengan tangan. Bila tidak segera ditangani, hemorrhoid itu akan menonjol secara menetap dan terapi satu-satunya hanyalah dengan operasi.

Gambar Hemorrhoid Interna dan Eksterna & Prolaps Hemorrhoid

Umumnya, hemoroid terjadi karena pola hidup yang kurang sehat, yaitu karena :

  1. Kita kurang mengkonsumsi makanan yang berserat tinggi. Tubuh kita wajib mendapatkan asupan yang mengandung serat tinggi, sepeti buah-buahan dan sayur-sayuran segar. Selain itu juga minum air putih yang banyak (1 jam 1 gelas air putih sangat disarankan). Manfaat dari minum air putih yang banyak dan makan makanan yang berserat dapat mempermudah proses buang air besar.
  2. Konstipasi. Efek kurang serat bisa mengakibatkan seseorang sulit buang air besar atau dikenal dengan istilah konstipasi, dan
  3. Salah satu peneliti (Sunarto, Poltekes Surakarta) mengemukaan bahwa pasien di Klinik Etika di tahun 2016 yang mengalami hemoroid dikarenakan beberapa aktivitas fisik yang biasa kita lakukan setiap hari. Aktivitas fisik yang bisa memicu penyakit wasir/ambeien/hemoroid tersebut, yaitu :
  • Kebiasaan mengejan saat buang air besar. Buang air besar merupakan aktivitas yang hampir selalu kita lakukan ditiap pagi hari, dan mengejan menjadi irama yang tidak bisa lepas dari aktivitas ini.  Sayangnya mengejan yang terlalu kuat saat buang air besar akan meningkatnya tekanan pada pembuluh darah vena didaerah anus sehingga akan mengakibatkan terjadinya hemoroid. Hal lain yang perlu diperhitungkan adalah posisi duduk saat buang air besar (menggunakan jamban duduk), yaitu posisi usus dan anus tidak dalam posisi tegak, sehingga akan menyebabkan tekanan dan gesekan pada vena di daerah rektum dan anus.
  • Terlalu banyak duduk dan berdiri lama memicu timbulnya penyakit hemoroid. Apakah logis ketika terlalu lama duduk atau berdiri dapat menyebabkan hemoroid?. Penjelasannya adalah ketika duduk lama, terdapat tekanan yang berulang sehingga mengakibatkan trauma pada jaringan arteri vena yang berfungsi sebagai katup di saluran anus.
  • “Mager” atau kurang aktivitas fisik juga menyumbang kesakitan dari hemoroid. Aktivitas fisik tidak melulu olahraga ya teman. Kita menyapu satu rumah, mencuci baju dengan tangan, naik turun tangga, berjalan kaki, atau aktivitas lain yang memicu otot kita bekerja dengan baik dan cukup dalam satu hari. Jika kita hanya main handphone sambil tiduran seharian, itu kita kategorikan kedalam kurang aktivitas ya teman.  Ketika kita kurang aktivitas fisik dapat mengakibatkan dinding vena di sekitar anus atau rektum melemah, tinja yang keras, dan kekakuan otot vena rektum dan anus.
  • Sering mengangkat beban berat hingga mengejan berlebihan masuk kedalam aktivitas yang dapat menyebabkan hemoroid. Saat mengejan ketika mengangkat beban, terdapat desakan yang hebat didaerah anus sehingga vena didalamnya lama kelaman akan mengalami pembesaran.

Terapi hemorrhoid hanya untuk menghilangkan keluhan, bukan untuk menghilangkan plexus hemorroidalis. Pada hemorrhoid derajat I dan II terapi yang diberikan berupa terapi lokal dan himbauan tentang perubahan pola makan. Sangat dianjurkan untuk kita perbanyak mengonsumsi sayur-sayuran dan buah yang banyak mengandung air. Hal ini tentu bertujuan untuk memperlancar buang air besar sehingga tidak perlu mengejan secara berlebihan.

Terapi hemoroid dengan derajat III dan IV adalah bedah hemoroidektomi. Proses bedah yang dilakukan adalah pemotongan pada jaringan yang benar-benar berlebihan agar tidak mengganggu fungsi normal anus. Bedah lainnya dengan cara mengikat pangkal hemoroid dengan gelang karet agar hemoroidnya nekrosis (mematikan sel) dan terlepas sendiri. Cara lain yaitu dengan menyuntikkan sklerosing agen agar timbul jaringan parut. Bisa juga dengan fotokoagulasi inframerah, elektrokoagulasi dengan arus listrik, atau pengangkatan langsung hemoroid dengan memotongnya dengan pisau bedah.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top